MISKONSEPSI PADA MATERI HIDROKARBON
Tingkat pencapaian
pengetahuan, dan pemahaman yang dimiliki siswa dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi.
Miskonsepsi
yang sering terjadi antara lain:
A.
Pada
konsep kekhasan atom karbon siswa mengalami miskonsepsi karena mereka berpikir
bahwa hanya atom karbon yang memiliki 4 elektron valensi dan hanya unsur karbon
yang dapat membentuk ikatan kovalen. Pernyataan pertama salah karena banyak
atom lain yang dapat membentuk ikatan kovalen, contoh: atom Oksigen (O),
Nitrogen (N), Flour (F) jika berikatan dengan atom golongan nonlogam akan
membentuk ikatan kovalen. Ikatan kovalen dibentuk ketika dua buah atom
melakukan serah terima satu atau beberapa pasangan elektron. Ikatan kovalen
terjadi ketika dua buah atom memiliki perbendaan keelektronegatifan ∆(EN) antara
atom-atom 0 atau sangat kecil Pernyataan kedua salah karena banyak atom lain
yang memiliki empat elektron valensi, contoh: atom yang memiliki 4 elektron
valensi adalah atom Silikon (Si), Germanium (Ge), Stannum (Sn). Elektron valensi
adalah jumlah elektron yang terdapat pada kulit paling luar dari sebuah Atom
netral sehingga atom dengan jumlah elektron valensi 4 dimiliki oleh atom yang
berada di golongan IVA dalam sistem periodik unsur.
B.
Konsep
yang seharusnya adalah atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen, karena
atom karbon memiliki empat elektron valensi. Ikatan kovalen yang dibentuk oleh
atom Karbon ini lebih kuat jika dibandingkan dengan ikatan kovalen yang lainnya
yang memiliki empat elektron valensi. Hal ini disebabkan karena atom karbon
memiliki jari-jari atom yang kecil. Hal inilah yang menjadi kekhasan atom
karbon.
C.
Pada
konsep ikatan antar atom dalam rantai karbon, terkadang
siswa beranggapan bahwa Ikatan terjadi antara atom C dengan atom H, serta atom
C dan H. Kedua pernyataan ini salah karena rantai karbon terjadi antara atom C
dengan atom C. Pernyataan pertama yang menyatakan rantai karbon terjadi antara
atom C dengan atom H salah karena atom H hanya memiliki satu elektron valensi,
sehingga ketika atom karbon berikatan dengan atom H, maka tidak terjadi rantai,
karena atom H sudah tidak dapat berikatan dengan atom lain kembali. Pernyataan
kedua salah karena atom H bukan sebagai penghubung C dengan C, melainkan atom H
berada bersama dengan atom C dalam bentuk alkil. Pada konsep rantai tertutup,
siswa beranggapan bahwa rantai tertutup tidak memiliki cabang, dan pada rantai
tertutup atom C dengan atom C yang lain saling berikatan. Kedua pernyataan ini
salah karena rantai tertutup merupakan rantai yang melingkar. Rantai tertutup
adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu dapat
mengikat rantai samping. Pernyataan pertama salah karena pada rantai tertutup
atom karbon tetap dapat membentuk cabang, karena atom karbon memiliki empat elektron
valensi, sehingga saat dua elektron valensi digunakan untuk berikatan membentuk
rantai, dua atom valensi karbon yang lain dapat digunakan untuk membentuk cabang
(alkil) lain, atau dengan atom lainnya. Pernyataan kedua salah karena atom C dengan
atom C tetap terjadi ikatan meskipun tidak dalam keadaan rantai karbon
tertutup. Atom C dengan atom C yang saling berikatan ini yang menjadi penyebab
terjadinya rantai karbon, baik rantai terbuka maupun tertutup.
D.
Pada
konsep hidrokarbon tak jenuh, siswa beranggapan bahwa senyawa hidrokarbon
dengan ikatan tunggal merupakan hidrokarbon tak jenuh. Konsep ini salah karena
senyawa hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki
ikatan rangkap 2 (alkena) atau ikatan rangkap tiga (alkuna), sedangkan senyawa
hidrokarbon dengan ikatan tunggal (alkana) disebut dengan hidrokarbon jenuh
0 komentar:
Posting Komentar